MADE LAMONGAN

Selasa, 06 Oktober 2009




MANUNGGALING KAWULO GUSTI

Jika kita selalu berusaha MUJUDNO SIJI TOK YAITU SELALU KONSENTRASI PADA DZAT ALLAH .
Otak dan hati selalu mengajak berkelana sesuai dengan nafsu-nafsu kita , karena otak dan hati akan mengajak fikiran melayang ke alam bayangan, suatu contoh jika kita sholat yang seharusnya konsen ke satu titk yaitu ALLAH tapi apa lacur fikiran dan hat kita ingat selain allah , dan ini yang mengakibatkan sholatnya terasa tiada guna walau sesungguhnya sholatnya itu sangat berfaidah dalam meningkatkan iman kepada allah .Dalam laku manunggaling kawulo gusti hamba di tuntut lebih serius mengingat satu titik yaitu allah dan jika angan melayang ke alam selain allah maka kita hendaklah langsung kembali mengingat dzat allah .begitu seterusnya  sehingga kita akan masuk ke MANUNGGALING KAWULO GUSTI , yaitu suatu pemahaman yang sudah di alami SYEKH SITI JENAR atau AL-HALLAJ .
Pemahaman manunggaling kawulo gusti tidaklah dapat di pelajari karena pemahaman seperti ini tertanam secara otomatis ke sanubari hati hamba yang rindu akan tuhan . ajaran / keyakinan yang di tanam allah kepada hamba  tidaklah sama tapi sesuai dengan kelasnya masing -masing ,karena iman seseorang dalam mengenal allah bertyingkat-tingkat sebagaimana kita sekolah yaitu ada kelas TK ,SD,SMP,SMU PERGURUAN TINGGI .Jadi tidak langsung seperti kanjeng syekh . bagaimana mungkin kita bisa sama dengan kanjeng syekh ,wong kanjeng syekh sudah taraf wali sedang untuk mencapai taraf wali kita butuh waktu yang tentunya tidaklah singkat dan gampang .
Ajaran manunggaling kawulo gusti di tanam ke hati dan roso bukan di tanam di otak nya .
Bagi mereka yang sudah dalam kategori hamba yang sudah manunggal mereka lebih yaqin akan allah dan tak ada kemamangan sedikitpun yang terlintas dalam benak kaum manunggal .Selain faham manunggal maka hamba sering timbul keraguan-keraguan dalam hatinya ,sering mamang dan tak yaqin akan pilihanya. kadang yang selain ajaran manunggal mereka timbul  bermacam-macam keraguan karena ajaran di dunia sangat banyak suekali ,seperti .''' apakah sudah benar faham yang kita anut , apakah jika aku mati nanti masuk surga ? , apakah amal kita di terima allah ?,apakah yang kita lakukan sudah sesuai yang di kehendaki allah,?apakah hari akhirot itu ada ? '' pertanyaan yang demikian sangatlah lumrah dan manusiawi tapi tidak lah sama dengan apa yang di rasa bagi kaum manunggaling kawulo gusti , kaum manunggal tidak ada WAS-WAS dan mamang dalam hatinya karena OTAK sudah tak berjalan dalam menentukan pemahaman dzat allah, OTAK lah yang mengakibatkan hamba ragu dan WAS-WAS .
Faham manunggaling kawulo gusti tidaklah bisa di ajarkan pada manusia ,karena keyaqinan yang di tancapkan tidaklah sesuai dengan iman kebanyakan orang . tapi CARANYA  agar manusia dapat manunggal dengan allah lah yang bisa di ajarkan ,bukan mengajarkan  pemahamanya kerana tidaklah sama pemahaman sebagai PEMULA dengan pemahaman yang seperti kanjeng syekh siti jenar . jadi kanjeng syekh tidaklah punya murid kerena kanjeng syekh tidak punya kitab , dan jika syekh siti jenar tak punya kitab APA YANG DI AJARKAN , wooong  ,,, pemahaman itu timbul karena di ukir allah langsung yang mana ngukirnya sesuai dengan tingkatan-tingkatannya . Ngak mungkin toooh ,,,,,sebagai pemula apalagi masih awam di suruh meniru dan yaqin sebagaimana kanjeng syekh siti jenar .
Dalam sejarah kanjeng syekh siti jenar di hukum pancung oleh wali songo yang mana pada waktu itu sebagai penguasa pemerintahan di pegang wali songo dan sebagai dasar hukum yang di terapkan adalah hukum islam yaitu hukum yang berpegang pada al-qur'an dan hadist .Emang sudah semestinya kanjeng syekh itu di hukum mati karena kanjeng syekh menghalalkan tidak sholat , kanjeng syekh tidak mewajibkan sholat ,puasa...dll . Dalam hukum pemerintahan wali songo adalah hukum islam yang berpegang pada madzab imam syafi'i ,dalam hukum islam bermadzab imam syafi'i '' orang yang tidak mewajibkan sholat dan puasa romadhon maka mereka hukumannya adalalah MATI ( di hukum dengan cara di PANCUNG  yaitu hukuman penggal kepala ) .
Jadi wali songo tidaklah dosa dan salah karena dia melakukan ajaran yang telah di ajarkan nabi muhammad , dan kanjeng syekh juga tidaklah salah karena kanjeng syekh meyakini pemahamannya tidaklah dengan belajar atau tidak dari rekayasa otaknya ,melainkan pemahaman itu muncul dengan sendirinya seiring dengan laku MUJUDNO SIJI TOK YOIKU ALLAH . Yang di mintai pertanggung jawaban allah adalah otak yang sempurna bukan otak yang pas-pasan, sepeti orang idiot . Yang perlu anda ketahui adalah jika seorang sudah manunggal maka otak dan hati sudah tak selaras lagi , otaknya orang yang masuk manunggaling kawulo gusti  tidaklah dapat ikut -ikut dalam memhami tentang dzat allah jadi sudah barang tentu kanjeng syekh siti jenar tidak bisa di salahkan . kanjeng syekh siti jenar menjalankan semua amal sesuai yang di kehendaki allah yang bisa di rasakan oleh kanjeng syekh sendiri .
Jika hati sudah tertanam sifat-sifat allah maka kita sedikit demi sedikit kita mempunyai sifat -sifat allah .
didalam sholat ataupun di luar sholat jika kita selalu ingat pada DZAT ALLAH , maka aku sangat yaqin 100% anda akan masuk pada ajaran syekh siti jenar yang mempunyai sifat LAA KHOUFUN 'ALAIHIM WALAHUM YAHZANUUN .jika anda melakukan MUJUDNO SIJI TOK YOIKU ALLAH ,MAKA anda akan mengalami /merasakan / meyakini sebagaimana syekh siti jenar meyaqini ajaranya, meyaqini keimananya , meyaqini pengetahuannya tentang sifat dan karakter allah,meyaqini pedoman nya ,
JIKA anda sudah melakukan laku seperti yang di lakukan syekh siti jenar , maka OTAK anda tak dapat berjalan,otak anda tak DAPAT memahami ilmu yang engkau dapat dari allah langsung, yang di ENCEPNO langsung nang njero e ati lan ROSO PEAN !
ANDA akan merasakan antara otak dan hati tak dapat sambung ataupun selaras . KARENA OTAK MANUSIA TAK MUNGKIN DAPAT MEMAHAMI OTAK NYA ALLAH.
     Sedikit aku ulas pemahaman kanjeng syekh ;kata kanjeng syekh ''ingsun iki alloh'' sebenarnya syekh siti jenar tidaklah menngaku sebagai dzat allah tapi sebagai allah atau sifat allah , perkatan ini terlontar karena syekh dalam melakukan semua perbuatan sepenuhnya untuk dan atas kehendak dzat allah .
dalam hal pengkuan syekh siti jenar yang menganggap dirinya allah aku umpamakan SEMBRANI DAN BESI . ;
jika anda sudah dapat ilmu/keyaqinan dari allah langsung,sebagaimana ilmu nya syekh siti jenar , maka anda akan mengaku sebagai allah tapi bukan dzat allah looooh ! ingat !ingat!ingat! '' mengaku bukan sebagai DZAT ALLAH '''
CONTOH aku ambil dari KITAB ALAM ; SEMBRANI mempunyai sifat dapat menarik BESI kaaan ?
sedangkan BESI tak mempunyai sifat dapat menarik besi, bukan ?
jika BESI selalu di gesek-gesekkan pada SEMBRANI. MAKA besi akan mempunyai sifat seperti SEMBRANI JUGA , TAPI sembrani tetaplah sebagai dzat sembrani dan besi tetap sebagai dzat besi.
apakah salah ,jika besi pada waktu masih mempunyai sifat seperti sembrani ,lalu besi bicara '' AKU SEMBRANI '' ?....
TAPI SIFAT SEMBRANI YANG DI MILIKI BESI TIDAK ABADI DAN KADANG KALA SIFAT SEMBRANINYA DAPAT PUDAR JIKA TAK SELALU DI GESEKKAN PADA DZAT SEMBRANI .
SYEKH SITI JENAR atau orang-orang yang sudah kenal dengan allah ,maka segenap/ seluruh hidupnya di pasrahkan/DIPERSEMBAHKAN hanya untuk ALLAH saja, SEGENAP HIDUPDAN MATINYA HANYA UNTUK ALLAH .
KANJENG SYEKH SITI JENAR berkata lagi  ''Saya ini bukan budi, bukan angan-angan hati, bukan pikiran yang sadar, bukan niat, bukanm udara, bukan angin, bukan panas, dan bukan kekosongan atau kehampaan. Wujud saya ini jasad, yang akhirnya menjadi jenazah, busuk bercampur tanah dan debu. Napas saya  mengelilingi dunia, tanah, api, air, dan udara kembali ke tempat asalnya, sebab semuanya barang baru bukan asli.
  '' tak mungkin syekh siti jenar mengangap dirinya allah karena siti jenar juga beribadah dan punya tuhan yaitu allah , syekh beribadah hanya untuk allah semata . kanjeng syekh tidak menyembah dirinya sendiri karena syekh punya tuhan yang di sanjung dan di pujanya , mana mungkin kanjeng syekh mau beribadah dan beramal layaknya manusia jika dia beranggapan bahwa dia adalah tuhan sekalian alam dan kanjeng syekh tidaklah menggangkat dirinya sebagai tuhan yang mana  kita tau bahwa pengikutnya tidaklah di suruh menyembah kepada kanjeng syekh siti jenar melainkan seluruh pengikutnya di suruh menyembah dan bereibadah hanya untuk allah saja .'' 

mereka pengikutnya adalah orang -orang yang percaya pada kebenaran iman atau faham kanjeng syekh .sehingga mereka membela kanjeng syekh mati-matian karena orang tersebut percaya dan ada juga yang sealiran dengan kanjeng syekh .
 

 '' KIAMAT  TELAH   DI AMBANG SENJA  ,
SONGSONGLAH HARI TERSEBUT DENGAN SENYUMAN MANIS YANG TERMANIS  ''

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda