MADE LAMONGAN

Senin, 28 September 2009

Hendaklah kita arif dalam melihat persoalan yang timbul dalam masyarakat , janganlah  menilai persoalan  dengan hati yang sempit dan  ilmu yang dangkal yang mana  dalam menanggapi persoalan mengedepankan nafsu belaka . ingatlah  untuk mengetahui perkara yang baik dan buruk tak semudah orang bicara karena untuk mengetahui oerkara baik dan tak baik mereka harus faham tentang maksud dari allah ,sedangkan orang yang faham tentang allah hanyalah mereka -mereka yang sudah makrifat / kenal allah , dan jika mereka belum kenal dengan allah hendaklah tanya pada orang yang ahli makrifat dan jika mereka tidak tanya maka bagi mereka dosa siap di pertanggung jawabkan di akhirot .
orang yang baik bukanlah orang yang bisa menjalankan sholat,puasa,zakat ...dll. suatu misal ada orang yang sudah bisa menjalankan setengah dari 1000 kebaikan tapi bila mana dia orang tersebut dalam mengkaji dirinya atau dalam berusaha menjadikan dirinya menjadi lebih baik di jalankan sak enake dewe atau dalam hidup dia sudah tak lagi belajar ilmu-ilmu allah atau sudah tak lagi berusaha dengan sepenuh hati merubah kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya ,maka orang tersebut belum bisa di katakan selamat dari ancaman neraka yang trilyunan tahun /ABADI .dan bagi mereka-mereka yang kurang bersungguh-sungguh berilmu dengan maksud ingin merubah dirinya jadi lebih baik maka mereka masih kalah baik dengan orang -orang yang yang hanya kebaikanya walau cuma 10 aja .
KARENA orang yang memenuhi standar kebaikan yang di PATOK allah adalah ''  yang di nilai allah adalah usahanya / ikhtiarnya '' jika mereka orang yang sudah berusaha dengan sungguh-sungguh tapi tak jua menjadi orang baik atau masih belum bisa juga berhenti berjudi atau berzina maka jika mereka  mati /meninggal dunia surga siap menanti dan MATI SYAHID siap menjadi bendera di hari yang di nanti .
dan bagi mereka orang-orang yang tak minum khomer atau berzina mengalami yang namanya MATI maka sudah barang tentu akan menghadapi HISAB ( yaitu allah akan memperhitungkan baik dan buruknya selama hidup di dunia ) .
ORANG YANG TERGOLONG MATI SYAHID adalah orang yang mencari ilmu yang tujuannya agar bisa merubah akhlaq-akhlaqnya yang buruk , dan jika mereka yang konsisten ngilmu maka jika mereka mati sedangkan dosa dan salah masih belum juga terhilangkan / tak juga dapat berhenti dalam maksiat MAKA orang tersebut langsung masuk surga tanpa di hisab karena allah sudah ridho , karena allah sudah senang .
GUNANYA APA HISAB jika allah sudah sayang dan ridho pada orang tersebut yaitu orang-orang yang ngilmu .
jangan kira orang yang nampak jelek itu orang-orang yang buruk ,jangan kira orang yang berzina itu buruk ,jangan kira orang peminum khomer itu buruk , BUKAN HAQ KITA MENILAI tapi itu HAQ ALLAH .
jika allah sudah ridho dan sayang maka hisab tak lagi berguna ,karena hisab hanya untuk bagi mereka -mereka yang kurang bersungguh-sungguh dalam ngilmu dan mencari barokah dari KYAI atau USTADZ .
YANG TERPENTING USAHA DAN IKHTIAR masalah baik dan buruk bukan urusan kita tapi urusan allah secara mutlaq,mutlaq,mutlaq ! faham ta ?
jadi kesimpulannya orang peminum dan pezina belum tentu kalah baik dengan orang yang SOBO MASJID DAN MUSOLAH , OK ?

Kamis, 24 September 2009

SESUNGGUHNYA iman manusia selalu naik turun, terkadang tiap detik selalu berubah-rubah . tapi naik turunnya iman seseorang tidaklah jauh dari derajatnya di sisi allah .derajat manusia di sisi allah itu paling tidak 4 tingkatan yaitu syariat,thoriqoh,haqiqot,makrifat .
jika hamba allah pada posisi  makrifat bila mangalami penurunan iman tidaklah jauh sebagaimana posisinya dia sekarang . misalnya ; ada orang yang ahli ma'rifat pada allah jika menemui ada orang yang tak di kenal yang sengaja melecehkan tidak langsung naik pitam MEMUKULNYA ,sebagaimana orang akhlaq orang yang baru kenal allah .
iman seseorang itu bertingkat-tingkat , mula -mula dia masih awam, walau dia sudah masuk agama islam bertahun-tahun bahkan sejak kecil tapi untuk mengenal allah sangat MINIM sekali tak ubahnya seorang yang baru saja masuk islam / mua'allaf , itu karena selama hidupnya dalam beribadah kurang sungguh-sungguh atau tak mengerjakan thoriqoh dengan yang di harapkan allah , sehingga walau usia sudah mencapai 50 tahun masih juga belum mengenenal allah atau belum mencapai hakikat, jika mengalami demikian janganlah engkau putus harapan akan kasih sayang allah ,karena kasih sayang allah tak terhingga kepada orang -orang yang mengIMANinya .iman pada allah adalah satu-satunya modal agar bisa masuk SURGA walaupun dia berakhlaq sangat buruk sekali .
manusia bertingkat-tingkat yaitu syaria'at,thoriqoh,haqiqot dan makrifat . Seturun-turunya iman ahli MAKRIFAT tidaklah sampai turun menjadi syari'at , seturun-turunnya imannya walinya allah ( makrifat ) , tidaklah terjadi jika menemui pengemis yang tua dan terlunta-lunta di usirnya / atau hanya di kasih sedekah Rp100 sedangkan dia ahli makrifat punya uang sejuta di bank ,seturun-turunnya iman ahli  makrifat tidaklah mungkin mengusir musafir yang sakit-sakitan yang butuh berteduh sejenak . seturun-turunnya iman walinya allah tidaklah turun DRASTIS menjadi kaum yang berakhlaq sangat rendah seperti binantang sebagaimana akhlaqnya  kaum syariat yang pada posisi terendah ...
GAMBARAN  TURUNNYA IMAN ; misalnya
IMANNYA seorang ahli syariat levelnya 1 s/d 25   !
IMANNYA seorang ahli thoriqoh levelnya 25 s/d 50   !
IMANNYA  seorang ahli hakikat levelnya 50  s/d 75
IMANNYA seorang ahli ma'rifat levelnya  75  s/d  100
jika ahli makrifat mengalami turunnya iman kisaran 78,77 atau seturun-turunnya yaaaaa,,,,kisaran 75 itu sudah poool turunnya , ngak mungkinlah orang yang sudah tingkatan wali yang sudah mencapai level 90 begitu mengalami turun iman langsung turun pada kisaran 15 , itu sih bukan mangalami turunnya iman tetapi DROP nya iman . jika ada seorang wali mengalami DROP imannya itu di luar kebiasaan alias HAQ WENANGNYA ALLAH . dan jika sudah menyeberang ke HAQ WENANG ALLAH janganlah di masukkan dalam konteks umum ( untuk pedoman umat pada umumnya ) .
 iman seorang dari zaman ke zaman selalu mengalami penurunan ,jika nabi muhammad imannya 99 % dan imannya para sahabatnya kisaran tertinggi 95 % ,98 %,97 % itu iman pada zaman rosul .

imannya seangkatan / se zaman wali songo kisaran tertingginya  85 % , 87 % , 88 % ,iman nya seangkatan wali songo emang segitu , ngak mungkinlah imannya wali songo seperti imannya abu bakar as-syiddiq ,ali bin abi tholib ,umar bin khottob,usman bin affan , zubair , tholhah , ...dll .
imanya para waliyullah pada zaman sekarang kisaran kurang lebih 75 % lah pokoknya nagak jauhlah dari angka itu ! mana mungkin walinya allah pada zaman GENDENG ini bisa sama imannya seperti zaman wali songo ,seperti imannya sunan kalijogo ( di namai seperti itu karena sunan topo brotonya di pinggir kali, apakah amalan ini ada dalam al-qur'an dan hadist.....????  )
    '' HAQIQOTNYA ILMU ADALAH JIKA KITA SUDAH MENGAMALKAN ILMU TERSEBUT ''
    '' HAQIQOTNYA DERAJAT ADALAH JIKA KITA SUDAH MENGENAL DIRI KITA LEBIH
      JAUH, LEBIH FAHAM SIAPA KITA DAN BAGAIMANA KITA ?........'''

Rabu, 16 September 2009

aku krungu omongane wong-wong kapan ono wong mati amergo ngombe khomer ( minuman keras ) iku darene mlebu neroko, IKU ORA BENER ,DULUR !
aku krungu omongane wong -wong kapan ono wong mati amergo bunuh diri,mlebu neroko, IKU ORA BENER , DULUR !
aku krungu omongane wong-wong kapan ono wong mati dalam keadaan ngelakoni maksiat, mlebu neroko , IKU ORA BENER ,DULUR !
 ''  amergo neroko ora enak banget loh dulur ,jadi ora gampang sitik-sitik mlebu neroko...sitik-sitik mlebu neroko . senajan wong iku mati dalam menjalankan maksiat   (dan masih belum sempat tobat ) bukan berarti langsung masuk neraka , apalagi orang yang meninggal tadi percaya adanya allah dan iman pada allah ,
                                     apalagi orang yang meninggal tadi punya tabungan amal-amal yang baik segudang ,
                                     apalagi orang yang meninggal tadi suka menolong dan suka memberi SEDEKAH,
                                     apalagi orang yang meninggal tadi sudah pernah menjalankan sholat dan puasa,
                                     apalagi orang yang meninggal tadi sayang kepada kedua orang tuanya dan sayang
                                     pada anak-anaknya ,
                                    apalagi orang tadi baik pada tetangga,saudara,teman dan .............
kelakuan-kelakuan maksiat yang masih belum bisa di tobati tadi  tidak bisa menghapus pahala-pahala orang yang meninggal tadi . minum-minuman keras,berzina , mencuri, menipu,memfitnah, membunuh..dll TIDAK BISA MENGHAPUS PAHALANYA orang yang meninggal dalam keadaan belum bisa tobat.
YANG BISA MENGHAPUS PAHALA KESELURUHAN ORANG YANG MENINGGAL TADI  HANYALAH  ; KAFIR , MUSRIQ , MURTAD ( keluardari agama islam ) .sebanyak apapun pahala dan kebaikannya tapi jika dia sudah kafir,murtad ataupun musriq maka semua pahalanya yang di kumpulkannya sewaktu hidup akan musnah dan hancur tak tersisa DAN SUDAH BARANG TENTU MASUK NERAKA SELAMA-LAMANYA DAN DI HARAMKAN SURGA .....CAMKAN , DULUR  !
    dan jika allah berkehendak mengampuni dosa-dosa orang yang meninggal tadi selain mati dalam keadaan kafir,musriq,atau murtad,maka sudah barang tentu semua dosanya telah musnah dan lenyap, karena soal ampun-mengampuni adalah HAQ ALLAH karena allah maha pengampun dan tak ada sulitnya mengampuni dosa seorang hamba yang telah berbakti bertahun-tahun,yang telah mengabdikan dirinya bertahun-tahun kepada allah .
yang namanya orang awam itu sudah barang tentu meninggal dengan seabrek dosa yang masih belum sempat di tobati, karena yang namanya orang awam itu sudah lumrah jika identik dengan perbuatan dosa, misalnya; pernah ngrasani tapi belum sempat meminta maaf, pernah memfitnah, pernah berbohong , pernah melihat maksiat belum sempat meninggalkannya ,pernah korupsi belum sempat membayar,pernah ngemplang belum sempat nyaur utange, pernah ngak sholat belum sempat mengganti ,pernah ngak puasa juga , pernah ....dll , jika ada orang awam ngak pernah ngelakuin dosa dan kesalahan itu sih namanya bukan orang awam,tapi NABI atau yang sederajat dengan nabi atau rosul .
yang namanya orang awam itu kadang sholatnya rajin tapi suka berbohong, kadang suka puasa tapi ngak suka sedekah , kadang zakat tapi suka memfitnah, kadang sudah haji tapi suka menganiaya atau masih mau menyakiti sesama saudaranya yang muslim dan TEGO MENTOLO ,MEDIT ,KIKIT LAN MENTALAN .yaaa....itulah yang di namakan orang awam.
SING DI JALOK ALLAH MUNG USAHANE WONG, bagaimana caranya bisa menghentikan semua maksiat yang telah di lakukannya ! jika sudah usaha maka DENE HASILE IKU URUSANE ALLAH SING ANDUWENI KEKUATAN NGRUBAH HAMBANE sing elek dadi apik ,sing angkoro murko dadi berbudi mulyo lan taat maring pengerane .

                                 

Selasa, 15 September 2009


Allah juga bisa di runding/negosiasi . coba kita pelajari sebab-sebab terjadinya shlolat 5 waktu.
dalam isro' mi'roj nabi sowan ngersane gusti .
pertama-tama allah mewajibkan sholat 50 kali dalam sehari, setelah nabi itu turun tapi di tengah perjalanan, nabi bertemu nabi musa dan nabi muhammad di tanya oleh nabi musa '' apa gerangan perintah allah kepada umat anda ? '' nabi muhammad menjawab '' saya di suruh menyampaikan kepada umat saya bahwa kami di wajbkan sholat 50 kali dalam sehari '' atas usulan nabi musa agar nabi menghadap allah untuk minta keringanan, soalnya sholat 50 kali itu sangat memberatkan umat nabi muhammmad . setelah nabi muhammad menghadap allah dan minta keringanan,maka allah menurunkan menjadi 25kali, lalu nabi turun dari arsy' dan di tengah perjalanan nabi muhammad bertemu musa dan oleh musa nabi muhammad di suruh menghadap allah agar di peringan lagi dan pada akhirnya sholat yang wajib atas umat nabi muhammad menjadi 5 waktu dalam sehari.
di sini kita mestinya bertanya '' kok bisa allah yang katanya pinter kok masih kalah pinter sama nabi musa ? ''
'' Allah Maha Mengetahui. Allah tidak mungkin memberikan beban kepada hambanya melebihi dari kesanggupannya . kok bisa kali ini allah ngak ngerti yaaaa...? ''
Bukannya allah kalah sama nabi musa, bukannya allah itu goblog/bodoh tapi ini hanya sebagai gambaran saja bahwasanya ALLAH juga bisa di protes atau di negosiasi .
jika nabi muhammad di perbolehkan protes ,maka besok engkau pun juga di perbolehkan protes.jika ada kewajiban yang sangat memberatkan anda ,karena setiap manusia yang satu dengan yang lainya mengalami kesulitan hidup yang berbeda-beda dan mengalami beban hidup yang ngak sama sedangkan kewajiban yang di tetapkan allah pada umat manusia adalah sama .naaaaah....entar bila kamu udah mati dan sedang di sidang oleh allah, kamu juga bisa protes minta keringanan / pembebasan hukuman seperti yang terjadi dalam isro' mi'roj tentang sebab terjadinya sholat 5 waktu .

Minggu, 13 September 2009



.lihat apa yang di ucapkan,jangan melihat siapa yang mengucapkan !
mencari guru yang yang berakhlaq baik lebih utama daripada guru yang berakhlaq rendah.
dan guru yang manfaati di dunia dan akhirot adalah segala-galanya.
guru dari segala guru adalah ALLAH .
ALLAHLAH YANG MAHA PINTER yang bisa memberi pengertian /pemahaman sesuai dengan kadar ke imanan seseorang,yang memberi kefahaman berdasarkan
kelasnya masing-masing,karena hukum tidaklah sama antara hamba
yang satu dengan hamba yang lainnya.
ibaratnya anak TK yang melakukan kesalahan,misal ; berkelahi, ngompol di kelas,suka bohong,mencuri..dll,
orang tua ataupun orang lain masih bisa memaklumi,tapi jika sudah dewasa maka siapapun sudah tak bisa menerima.begitu pula dengan allah sendiri yang selalu maklum atas hamba yang masih belajaran atau masih belajar di tingkat TK.
allahlah yang maha membimbing dan mengarahkan,
allahlah yang maha mengerti akan kesulitan hidup hamba
nya
allahlah yang maha memberi tambahan ilmu
allahlah yang maha samar...dll
memahami ilmunya allah hendaklah jangan menggunakan kecerdasan otak tapi gunakan hati. karena otak selalu mengajak ke hal-hal yang sifatnya kemanungsan dan otak manusia sangatlah terbatas sekali, dan tak layak di sejajarkan dengan otak tuhan yang punya HAQ MILIK ILMU. manusia hanya kira-kira saja sedangkan yang tau betul secara HAQIQI adalah ALLAH . .
  ''''  ILHAM ATAU ILMU MASUK PADA HAMBA,JIKA HAMBA TERSEBUT DALAM KEADAAN
       JAUH DARI SEGALA KEINGINAN -KEINGINAN NAFSU PRIBADINYA . JIKA SEORANG
      HAMBA KOSONG DARI EGO NYA, MAKA ILHAM DAN ILMU AKAN MUDAH DATANG.
       KARENA ILMU ITU SUCI MAKA HENDAKLAH ENGKAU SELALU JAUH DARI '' EGOIS ''
      DAN HENDAKLAH SELALU MENGOSONGKAN RASA EGOISMU ,WALAU CUMA SEBEN
      TAR .!!!!  '''''


 
     

Sabtu, 12 September 2009

izin itu sifatnya memaksakan kehendak diri sendiri.misalnya pada zaman rosul ada seorang miskin dan saking miskinnya yang dia punya hanyalah baju yang hanya melekat di badanya saja . dia lalu minta do'a kan nabi muhammad agar jadi orang kaya , nabi menolak mendo'akanya karena nabi tau akibatnya jika si miskin jadi orang kaya . si miskin selalu berandai-andai '' jika saja saya punya baju banyak, makanan yang tinggal makan , ada pembantu yang selalu siap melayani ,pastilah aku lebih rajin beribadah pada allah , pastilah lebih banyak waktu yang bisa aku gunakan ibadah kepada allah ''
setelah nabi dapat perintah dari allah agar nabi muhammad mengabulkan permintaan si miskin maka nabi MENDO'AKAN SI MISKIN tersebut .setelah itu...si miskin sekarang jadi orang kaya yang sangat glamor,bahkan untuk sholat saja sampai tak sempat karena ngurusi harta nya yang tidak habis di makan tuju turunan.sekarang si miskin yang jadi orang kaya sudah lupa pada yang memberi rezeki , sekarang dia sibuk dengan urusanya yaitu mengurusi hartya nya saja dan tidak sempat mengurusi allah ,padahal dulu sewaktu miskin dia sangat rajin sholat dan berdzikir,dia sangat penyantun dan suka menolong ...
ilmu pelet/kesaktian/hipnotis..dll adalah termasuk izin yang sifatnya meminta pada allah yang sifatnya memaksa .mereka yang menjalankan ilmu tsb sok rumongso iso mengendalikan ilmunya tersebut. padahal jika dia bisa ilmu tersebut mungkin dia jadi sombong dan sok kuat ...bukan mengendalikan ilmunya tapi malah malah di kendalikan ilmunya.
misalnya lagi ; seorang yang di beri anak dan istri mestinya bersyukur tapi pada kenyataanya,suami bukan malah rajin sholat atau puasa ,eeee....h malah dia ngak sholat,tomak,rakus,medit,mentalan ,suka ngemplang dsb. yang dia pikirkan dalam hatinya adalah BAGAIMANA AGAR ANAK DAN ISTRINYA DAPAT hidup layak,makan yang enak-enak, PUNYA HP blackberry, sepedanya keluaran yang terbaru , rumahnya pun seperti istana . mereka suami-suami bersembunyi di balik kerono kewajiban, padahal mereka mencari harta bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban tapi sudah melenceng jauuuuh sekali .buru -buru kasih makan orang yang kelaparan ,wong kasih uang pengemis tua dan sakit -sakitan saja cuma 200 perak padahal di depositonya ratusan juta , tumpaane mobil mewah ,rumahnya pun gedong.mereka mencari harta siang dan malam hanya untuk di TUMPUK-TUMPUK agar bisa di makan 7 turunan,mereka si suami takut anaknya kalah dengan tetangganya . ini namanya anak mambawa ke neraka bukan membawa ke surga .

Gus ubait
http://images.google.co.id/images?hl=id&source=hp&q=aneh-aneh&btnG=Telusuri+Gambar&gbv=2&aq=f&oq=
izin adalah sesuatu kenikmatan yang di beri allah yang mana kenikmatan tersebut tidak dapat jaminan dari allah bahwa hidup anda akan menjadi lebih baik atau tentram ,baik di dunia ataupun di akhirot !
SEDANGKAN RIDHO ADALAH KEBALIKANNYA .http://images.google.co.id/images?hl=id&source=hp&q=aneh-aneh&btnG=Telusuri+Gambar&gbv=2&aq=f&oq=


Gus ubait

sebuah ucapan hendaklah di benarkan dalam hati , jika anda mengucapkan '' ku pasrahkan hidup dan matiku hanya untuk allah '' ucapan seperti itu hendaklah di masukkan dalam hati dan harus tulus mengakuinya walau sebagai pemula mengakuinya pada waktu sholat saja ,tapi anda harus berusaha mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. SYARAT MUTLAQ JADI ORANG BAIK ITU ADALAH HARUS SERING MENGAKUI DAN JUJUR PADA DIRI SENDIRI SEGALA SIFAT DAN PRILAKUNYA YANG BURUK/ JAHAT/SYIRIK ...DAN MENGAKUI SEMUA KESALAHANYA ,JIKA ANDA SUDAH BEGITU MAKA ITU BERARTI ANDA SUDAH PASTI AKAN BERUSAHA INGIN MERUBAH PRILAKU ANDA .
MULUT MENGUCAPKAN DAN HATI MEMBENARKAN !
dan jika di tuturi wong sopo wae ojo ngeyel , jika anda ngak sefaham maka dengarlah dan simpanlah lalu sampean cari atau tanya untuk bisa mengungkap sebuah kebenarannya .


Dr. Sujitno,MPH

Ikut nimbrung Gus Ubait. Semoga tepat. Sebagai hamba Allah dan ummat islam disadari atau tidak kita dalam sehari sekurang kurangnya bersaksi bahwa: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya karena Allah ( 5 kali ). Ya Allah hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan ( 17 kali ). Memohon ampunan, keselamatan, kecukupan dsbnya 17 kali. Mengucapkan syahadat 9 kali. 165 kali istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan La Haula .. . Pertanyaannya adalah: maksudnya apa dan apa maknanya lalu apa konsekuensinya dalam kehidupan sehari hari kemudian seberapa jauh kita telah menghayati dan mempraktekannya.
Barangkali, seperti yang saya rasakan, kita masih menjalankan sholat ( syariat ) belum mendirikan sholat ( hakekat ). Sehingga sholat belum menjadi tiang agama serta tidak terlalu berpengaruh terhadap perbaikan akhlak. Gus Ubait tolong dibeneraken kalau kurang pas.
Gus ubait

jika sholat di lakukan dengan terpaksa ,misalnya karena takut di masukkan neraka ini namanya tidak ikhlas . ibarat seorang anak buah yang di suruh majikan yang mana anak buah tersebut mau menjalankan perintah majikannya karena takut ngak di gaji atau takut di marahi ,ini namanya terpaksa atau tidak ikhlas . jadi hal seperti ini juga sangat berpengaruh pada kepribadian yang menjalankan sholat juga.
orang mau menjalankan perintah allah itu alasanya bermacam-macam ;' ada yang kerono wedi /ingin surga, kerono amrih nyenengno /ridho gusti ALLAH TOK , ada juga yang menginginkan urip nang donyo kepenak lan jauh dari balak,kepingin nyambut gawene lancar..dll.
jika tujuan sholat menginginkan tujuan-tujuan duniawi belaka ini kurang benar . dan ini melanggar aturane pengeran juga . karena manusia di ciptakan di dunia bukan untuk enak-enakan, tapi di uji oleh allah dan ini berlaku pada siapa saja tanpa pandang bulu. SEMAKIN TINGGI IMAN SESEORANG MAKA SEMAKIN TINGGI DAN SULIT UJIANNYA.
JIKA ANDA NGAK MAU DI UJI ATAU DI BERI KESULITAN HIDUP YAAA....( jaw2ab sendiri)

Jumat, 11 September 2009


Gus ubait

seorang yang sudah mencapai ahli ma'rifat berarti dia sudah mengenal allah ,jika sudah kenal dan sowan ngersane gusti allah ,maka bagi ahli ma'rifat siap di beri tugas oleh allah menerangi umat .
tidak saja para utusan allah di terjunkan di tempat-tempat pondok, masjid dan musholah tapi mereka juga di terjunkan di tempat-tempat ma'siat ,di warung-warung dan di lokalisasi .
mereka yang di terjunkan ditempat-tempat berbahaya di butuhkan seorang ULAMA' yang fak nya memang di situ ( ulama' lembah neraka / ma'siat ).karena mereka bergaul dengan srigala,singa ,ular yang siap menerkam dan merobek .
nabi muhammad sangat tepat di turunkan di tanah arab karena pada waktu itu orang -orang arab hidup dalam kegelapan yang sangat ( memang demikian yang benar ) , jadi pada saat ini juga para ulama'-ulama' banyak yang di terjunkan di tempat yang gelap tapi mereka para utusan allah tersebut sangat samar karena prilakunya hampir sama dengan mereka orang-orang ahli ma'siat ,'' SERUPA TAPI TAK SAMA ''
APAKAH ADIL para utusan allah hanya di tempatkan /diterjunkan di tempat-tempat terang saja ,sedang tempat-tempat gelap yang mestinya dapat penerangan malah tidak ada utusannya ? mereka bagi utusan allah yang di terjunkan di tempat gelap jika mengajar tidak bawa kitab , tidak ceramah ,tidak pakai sarung atau serban . jika mereka mengajar pada ahli ma'siat yang di ajarkan adalah prilaku akhlaqul karimah . dan ini cara ini sangat efektif sekali.

Abi Tika

Alhamdulillah, hari sabtu 12/09/09 insyaallah kami sekeluarga pulang kepondok. mohon do'a restunya untuk semua pengunjung web, khususnya buku tamu. Salam kawulo dateng panjenengan, G. Ubait dan G. Basith sekeluarga, serta seluruh pengunjung buku tamu dimanapun panjenengan semua berada.

Kamis, 10 September 2009


GUS UBAIT

walau mereka masuk dalam thoriqoh mu'tabaroh ,misalnya ; thoriqoh qodiriyyah , satthoriyyah, naqsabandiyyah..dll, jika mereka dalam menjalankan dzikir atau pelajaran yang di anjurkan oleh jamaah thoriqoh tersebut tidak di jalankan /di amalkan sungguh-sungguh,maka mereka masih bukan tergolong ahli thoriqoh , walau mereka sudah di baiat oleh mursyid ,tidak lantas mereka di sebut ahli thoriqoh untuk menuju HAQIQOT, yang mana jika sudah mencapai haqiqot maka dia sudah dapat mengenali dirinya sendiri ,karena untuk dapat mengenali allah maka terlebih dahulu dia harus mengenali dirinya sendiri. '' BAGAIMANA MUNGKIN DIA KENAL SAMA DIRINYA ALLAH ,JIKA DIA TIDAK DAPAT MENGENALI DIRINYA SENDIRI ''

Rabu, 09 September 2009

Ferdi R

Terima kasih Gus Ubait penjelasan terakhirnya cukup paham.. diakhir2nya bisa ditulis dalam bahasa supaya jelas seluruh maksudnya


G. ubait benar, 1000% malah, saya pernah ngalami lakuning urip dadi uwong kang nglampahi malima, bagi seseorang yang belum pernah merasakan, tentunya akan sulit memahami dengan akal pikiran yang terbatas ini. G. Ubait pernah nulis sbb: bukan dengan pikiran, tetapi dengan rasa, kados mekaten nggeh Gus? nyuwun pangapunten engkang kathah

kagem sedoyo kemawon.
Ass wr wb, terima kasih abi tika atas penjelasan njenengan ttg 'latifah' smg kami dpt dibisakan oleh Beliau utk merasakan dawuhe abah mugni :'rumongso dipernahno' tsb, amin.
Salam juga utk mbak nana, gus ubaid, dr sujitno mph, phk, pak ferdi dll di bk tamu, tak lupa gus basith...mana tulisan2 anda, biar kita bs belajar bersama dan bs saling mengingatkan...


Gus ubait

Yang di namakan SYARI'AT adalah ; jika seorang menjalankan perintah-perintah allah dengan setengah-setengah dan kurang sungguh-sungguh dan kurang maksimal INI YANG DI TERMASUK KAUM SYARI'AT.
dan jika di suruh menjauhi maksiat ,orang syari'at dalam usaha menjauhinya kurang maksimal.
orang syari'at dalam menjalankan perintah atau dalam menghindari larangannya sak enak-enak e dewe / masih sembrono . begitu pula dalam usaha mencari ilmu atau barokah kurang maksimal . dan jika di suruh allah untuk memperbaiki akhlaqnya ,mereka kurang dalam ikhtiarnya .
orang ahli syari'at jika melakukan sesuatu amal ibadah masih banyak riya' dan masih banyak kerono wong ,kerono kamulyane urip ,kerono amrih dunyo ,sedang kerono pengerane setitik/sedikit .
TAPI JIKA MEREKA SUDAH SUNGGUH-SUNGGUH DALAM MENJALANKAN PERINTAH ALLAH MAKA MEREKA SUDAH TERGOLONG ORANG AHLI THORIQOH UNTUK MENUJU HAQIQOT .

Gus ubait

salam juga untuk nana,phk,Dr.sujitno,ibu netty...dan semuanya.
ngak faham ya ? dengan artikelku ...hehehehhe..jika pingin faham , anda harus mengalaminya serndiri...hehhehehehe... ?
karena aku cuma hanya bisa memberikan sekedar gambaran , bagaimana rasanya dan ciri-cirinya saja, jika anda pingin mengetahui rasanya dan mengerti sesungguhnya rasanya 

Selasa, 08 September 2009

Gus ubait

DZIKIR nganggo lisan iku dzikir bongso lafadz ; dzikirnya mulut/ lisan adalah dengan mengucapkan kalimat
              dzat maha tunggal .yaitu dengan ucapan pujian atau sanjungan kepada allah .
DZIKIR nganggo hati iku dzikir bongso lafadz ; yaitu dzikir sirri yang berupa baik itu ucapan lafadz dzat allah
              atau atau angen-angen maring ilmu ataupun kemulyaane dzat allah dzat allah .
DZIKIR nganggo utek / otakiku dzikir bongso lafadz ; dzikir baik berupa lafadz allah atau angen-angen segala
               sesuatu yang di ciptakan allah , atau angen-angen isine qur'an lan hadist  lan angen -angen maring
                kamulyaane dzat allah .
DZIKIR nganggo semua indera,nafas,isyarat tubuh iku bongso lafadz ; yaitu masih seputar baik itu ucapan
              yang bisa di dengar telinga atau hanya bisa di rasa oleh hati dam indera yang masih berupa lafadz
              atau kemuliaane allah .
DZIKIR nganggo ruh iku iku bongso lafadz ; yaiku dzikir yang mesih juga seputar bongso lafadz atau ngeroso
              kamulyane dzat allah .

DZIKIR nganggo ROSO iku bongso kelakuan ; yaitu suatu dzikir yang bukan hanya sekedar bongso ucapan allah ,bukan sekedar ngelem-ngelem pengeran , bukan sekedar angen-angen maring kemuliaane allah , tapi sudah lebih dari semua itu yaitu bukan sekedar ngelem-ngelem pengeran tok ,tapi sudah terwujud menjadi prilaku yang selalu tekun mengabdikan hidupnya seluruhnya pada allah semata , bukan kepada semua apa-apa yang telah di ciptakan allah .ikhlas lahir batin hanya untuk allah ,bukan karena takut neraka atau ingin surga .DZIKIR ROSO adalah suatu dzikir yang sangat sirri yang sudah tak dapat di dengar,tak dapat di lihat tapi sudah dapat di rasakan manfaatnya baik oleh dirinya sendiri atau dapat di rasakan oleh manusia yang lain.bila seorang sudah dapat mencapai dzikir bongso roso maka dia selalu menghambakan hidupnya sepenuhnya pada allah saja .

ORA BISO SAMPURNO syari'ate wong jika tidak ma'rifat ( kenal karo pengerane )
misalnya orang sholat, jika mereka yang sholat belum ma'rifat.
mongko sing di pikirno lan sing di batin dalam sholatnya adalah ora pengerane,
namun ngilingi perkoro-
perkoro sing ono urusane ambek nafsu lan kepentingane sing di senengi .
opo yo iku sing di arani sholat nyembah pengerane ?
kapan iso sampurno sholate jika tidak mengenal allah ?
ORA BISO KENAL PENGERANE KALAU TIDAK MENGERTI AKAN ILMU HAQIQOT


bila dia beribadah , dia tahu betul tujuannya dan faham betul lakunya dan mengerti betul alasannya.kefahamannya dalam mengenali ilmu-ilmunya allah sangatlah dalam . orang ahli haqiqot keyaqinannya sangatlah tinggi dan sangat mantab . jika ahli haqiqot beramal sholih sing di karepno mung ridho e pengerane.wong ahli haqiqot atine lan niyate ora gampang berubah /ATINE ORA GAMPANG MOLAK-MALIK.wong ahli haqiqot lebih condong melihat dirinya sendiri ,lebih condong melihat bersih tidaknya imannya,orang ahli haqiqot lebih sering meneliti segala prilakunya '' apakah sudah sesuai dengan yang allah harapkan .
ORA BISO SAMPAI NANG HAQIQOT JIKA TIDAK MENJALANKAN THORIQOH.
jika ingin tahu bagaimana caranya niat yang benar, bagaimana niat agar lebih mantab, bagaimana agar menjadi orang-orang yang mengerti betul tujuan amal ibadahnya.bagaimana agar ....maka mereka harus menjalankan thoriqoh terlebih dahulu. jenis thoriqoh itu banyak ragamnya dan caranya , baik melalui /masuk pada salah satu thoriqoh mu'tabroh, melalui dzikir-dzikir,melalui sholat,melalui puasa ataupun melalui akhlaq sing apik ( tingkah laku ).dalam menjalankan suatu amalan ibadah lebih serius dan penuh kesungguhan dalam menjalankan ajaran-ajaran yang di sampaikan nabi muhammad di bab syari'at agar bisa mencapai ilmu/ laku ke tingkatan HAQIQOT .
ORA BISO NGELAKONI THORIQOH ,jika tidak terlebih dahulu mengenal ajaran-ajaran yang di bawah nabi muhammad saw. yaitu ajaran syari'at, adanya perintah dan adanya larangan allah ,adanya surga dan neraka , adanya menjanjikan urip sing mulyo dunia akhirot lan menjanjikan akan sebuah hidup yang lebih baik.

ORA BISO SAMPURNO syari'ate wong jika tidak ma'rifat ( kenal karo pengerane )
misalnya orang sholat, jika mereka yang sholat belum ma'rifat.
mongko sing di pikirno lan sing di batin dalam sholatnya adalah ora pengerane,
namun ngilingi perkoro-
perkoro sing ono urusane ambek nafsu lan kepentingane sing di senengi .
opo yo iku sing di arani sholat nyembah pengerane ?
kapan iso sampurno sholate jika tidak mengenal allah ?
ORA BISO KENAL PENGERANE KALAU TIDAK MENGERTI AKAN ILMU HAQIQOT
bila dia beribadah , dia tahu betul tujuannya dan faham betul lakunya dan mengerti betul alasannya.kefahamannya dalam mengenali ilmu-ilmunya allah sangatlah dalam . orang ahli haqiqot keyaqinannya sangatlah tinggi dan sangat mantab . jika ahli haqiqot beramal sholih sing di karepno mung ridho e pengerane.wong ahli haqiqot atine lan niyate ora gampang berubah /ATINE ORA GAMPANG MOLAK-MALIK.wong ahli haqiqot lebih condong melihat dirinya sendiri ,lebih condong meneliti seluk beluk siapa dirinya,bagaimana kadar keniatanya dalam ibadah, melihat bersih tidaknya imannya,orang ahli haqiqot banyak memikir qolbunya sendiri. SEDANG JIKA SUDAH SAMPAI MA'RIFAT ORANG TERSEBUT BUKAN LAGI MEMIKIRKAN DIRINYA TAPI SUDAH MEMIKIRKAN KEMAUAN ALLAH , MEMIKIRKAN MAKSUD ALLAH ,MEMIKIRKAN/MENGALI BAGAIMANA SEBENARNYA PERINTAHNYA ( ALLAH ),allah memerintah hambanya yang tertulis dalam AL-QUR'AN .
ORA BISO SAMPAI NANG HAQIQOT JIKA TIDAK MENJALANKAN THORIQOH.
jika ingin tahu bagaimana caranya niat yang benar, bagaimana niat agar lebih mantab, bagaimana agar menjadi orang-orang yang mengerti betul tujuan amal ibadahnya.bagaimana agar ....maka mereka harus menjalankan thoriqoh terlebih dahulu. jenis thoriqoh itu banyak ragamnya dan caranya , baik melalui /masuk pada salah satu thoriqoh mu'tabroh, melalui dzikir-dzikir,melalui sholat,melalui puasa ataupun melalui akhlaq sing apik ( tingkah laku )....dll.
ORA BISO NGELAKONI THORIQOH ,jika tidak terlebih dahulu mengenal ajaran-ajaran yang di bawah nabi muhammad saw. yaitu ajaran syari'at, adanya perintah dan adanya larangan allah ,adanya surga dan neraka , adanya urip sing mulyo dunia akhirot lan menjanjikan akan sebuah hidup yang lebih baik.

ORA BISO SAMPURNO syari'ate wong jika tidak ma'rifat ( kenal karo pengerane )
misalnya orang sholat, jika mereka yang sholat belum ma'rifat.
mongko sing di pikirno lan sing di batin dalam sholatnya adalah ora pengerane,
namun ngilingi perkoro-
perkoro sing ono urusane ambek nafsu lan kepentingane sing di senengi .
opo yo iku sing di arani sholat nyembah pengerane ?
kapan iso sampurno sholate jika tidak mengenal allah ?
ORA BISO KENAL PENGERANE KALAU TIDAK MENGERTI AKAN ILMU HAQIQOT
bila dia beribadah , dia tahu betul tujuannya dan faham betul lakunya dan mengerti betul alasannya.kefahamannya dalam mengenali ilmu-ilmunya allah sangatlah dalam . orang ahli haqiqot keyaqinannya sangatlah tinggi dan sangat mantab . jika ahli haqiqot beramal sholih sing di karepno mung ridho e pengerane.wong ahli haqiqot atine lan niyate ora gampang berubah /ATINE ORA GAMPANG MOLAK-MALIK.
ORA BISO SAMPAI NANG HAQIQOT JIKA TIDAK MENJALANKAN THORIQOH.
jika ingin tahu bagaimana caranya niat yang benar, bagaimana niat agar lebih mantab, bagaimana agar menjadi orang-orang yang mengerti betul tujuan amal ibadahnya.bagaimana agar ....maka mereka harus menjalankan thoriqoh terlebih dahulu. jenis thoriqoh itu banyak ragamnya dan caranya , baik melalui /masuk pada salah satu thoriqoh mu'tabroh, melalui dzikir-dzikir,melalui sholat,melalui puasa ataupun melalui akhlaq sing apik ( tingkah laku )....dll.
ORA BISO NGELAKONI THORIQOH ,jika tidak terlebih dahulu mengenal ajaran-ajaran yang di bawah nabi muhammad saw. yaitu ajaran syari'at, adanya perintah dan adanya larangan allah ,adanya surga dan neraka , adanya urip sing mulyo dunia akhirot lan menjanjikan akan sebuah hidup yang lebih baik.

Hj. Netty, SH

Yaah Bp Dr. H. Sujitno, MPH dan Gus Ubaid, betapa hidup di dunia yg sifatnya sementara ini penuh dg ujian/cobaan. Hanya 'wong kang eling lan waspada' (ingat kpd Tuhan dlm sgl tindakannya) yg beruntung selamat di dunia dan di akherat. Kita tak boleh silau dg kesenangan duniawi, tapi cari akherat se-banyak2nya untuk sangu hidup di alam baka (kekal) nanti, begitulah nasehat2 Romo Kyai:
"Tiap2 jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya akan dipenuhi pahala kamu di hari kiamat. Maka barangsiapa yg dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dlm surga mk sungguh dia telah menang. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yg memperdayakan" (QS 3:185)

Dr. Sujitno,MPH

Untuk Gus Basith Salam hormat saya. Lama njenengan nggak muncul. Saya sangat njenengan nggak ngambek. Monggo nulis malih Gus.
Untuk semua tamu dan kelurga semoga selalu dibisakan menerima curahan taufik, hidayah, ridho, inayah, mahabah dan kemanjaanNya. Amin

Nana

subhanalla. . . . . . .
Banyak kita mendengar/ membaca fatwa orang
Tapi marilah kita menanyakan/mendengar/merasakan di hati kita .
Alhamdulillah .... . . .
jalan menujuNYA sebanyak bilangan makhluk

salam buat teman2 jamaah diman berda serta temen2 dibuku ta, tak lupa buat C Ubait dan C.basit thanks.seta Ibu netty,abi tika dan Bang Fardi.R

Minggu, 06 September 2009

jika engkau mengharap daku akan salam
maka trimalah dengan hati yang ikhlas
salamku untukmu semua ciptaanNYA
daku ini bodoh dan tak punya kuasa
ibu netty ! alirilah umat yang tak teraliri
berilah getaran akan dengan segala getaranhttp://farm4.static.flickr.com/3234/2730886491_6d301f56b1.jpg?v=0
getaran akan sebuah sirullah
bila datang masa tiba
petik dan nikmatilah
akan sebuah janji tuhan
tiada sia-sia yang ibu lakukan
tatap hati sendiri penuh ikhlas

Hj. Netty,SH

Gus Ubaid betapa sulitnya menjadi insan kamil, hanya org2 tertentu yg bisa melakukan; untuk mendptkan cinta Allah alangkah sukarnya. Tak heran hanya sedikit org yg masuk dlm golongan muqarrabun ini. Mungkin hanya org2 inilah yg dimaksud di dlm hadis nabi bhw ada 70.000 org dari sahabatku/umatku yg masuk surga paling dahulu dan tanpa dihisab. Jadi org2 yg betul2 benar di hadapan Allah:
"Hanya sesungguhnya org2 mukmin itu ialah org2 yg beriman kpd Allah dan RasulNya, kmd mrk tiada ragu2 dan mrk berjuang dg harta dan diri mrk pd jalan Allah. Mrk itulah org2 yg benar" (QS 49:25)

Alangkah bagusnya kalau solat puasa zakat haji itu disertai/dihiasi dg amalan2 saleh spt tdk ngrasani, tdk memfitnah, tdk mencuri/korupsi, tdk suudzon dsb.
"Hai org2 yg beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari keburukan org dan janganlah sebagian kamu menggunjing atas sebagian yg lain. Adakah diantara kamu suka memakan daging saudaranya yg mati? Maka kamu membenci (memakan)nya. Dan bertakwalah kpd Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang" (QS 49:12)

Oleh Romo Kyai kami diajari mencintai semua mahlukNya:
"Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami mencipkan kamu dari seorg lk2 dan seorg prp, dan Kami jadikan kamu ber-bgs2 dan ber-suku2 spy kamu saling mengenal. Sesunggunya se-mulia2 kamu di sisi Allah ialah yg lebih takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Teliti (QS
Gus Ubaid, seandainya umat Islam mau mengambil pelajaran dari apa yg telah dilakukan Nabi Musa dan kaumnya ketika memohonkan ampun kpd Tuhan krn umatnya tlh melakukan dosa dan menyakiti hatiNya..., Allah hanya memerlukan Musa dan dibantu Harun bersama 70 org tua2 (ulama/kyai).
Jadi persatuan para ulama /kyai sangatlah penting untuk mencari wajahNya, agar mdpt ampunan/maghfirah dan keridhaanNya. Maka marilah kita singkirkan debu2 yg menempel dihati kita bersama demi mdptkan rahmat dan berkatNya. Bersihnya hati sangat diperlukan agar dpt melihat dg matanya, mendengar dg telinganya dan memahami dg hatinya atas diturunkannya tanda2 kebesaran Allah ini. Ketahuilah Allah tlh menurunkan utusanNya, seorang waliyullah sbg pewaris nabi, sbg nur/cahaya yg bisa menerangi dan menghilangkan kabut yg menyelimuti langit dan bumi ini.
Bersyukurlah atas ni'mat karunia Allah yg tlh diberikan kpd bgs Ind, penganut Islam terbesar didunia, kiranya Allah berkenan membuka pintu rahmatNya melalui pondok ini.
Para ulama/kyai/ulil amri sbg pewaris nabi juga yg mempunyai penglihatan yg tajam akan bisa merasakan hal ini. Mk datanglah saksikan tanda2 kebesaran Allah ini.
"Kepunyaan Allah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Sesungguhnya Kami mengutus engkau sbg saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan,
supaya kamu beriman kpd Allah dan rasulNya dan kamu menguatkanNya, memuliakanNya, dan bertasbih kpdNya pagi dan petang (QS 48:7-9)

Sabtu, 05 September 2009

ibu netty SH benar !
WAJIB adalah jika di jalankan dapat PAHALA dan jika di langgar mendapat DOSA .
manusia BISA di katakan insan kamil jika mereka menjalankan semua syari'at yang di ajarkan nabi muhammad dan jika hanya bisa menjalankan sebagian syari'at nabi maka bukan di namakan insan kamil .
yang di namakan bukan insan kamil itu ialah dia menjalankan perintah tuhannya sebagian saja, misalnya ; orang menjalankan sholat tapi ora sabar , ora sholat tapi sabar , menjalankan puasa tapi ora gelem ngerteni wong sing luwih , menjalankan zakat tapi seneng ngrasani wong, ngelakoni haji tapi membuat orang susah dan menderita dan masih suka mengadu domba .....ini adalah sudah lumrah,karena ALLAH tidak MEWAJIBKAN HAMBA UNTUK SEMPURNA tapi allah minta pada manusia agar selalu berusaha dengan sekuat tenaga agar membuat hidupnya lebih baik dan ikhlas karena allah.

Ibu Netty

Memang benar Gus Ubaid apa yg anda katakan itu, kami : "sami'na wa ata'na" ; mungkin hrs menjadi bahan kajian kenapa kita sulit untuk mendekati Tuhan dan bermahabbah/cinta kpd Allah. Mungkin dlm salat puasa dan haji kita masih banyak mengandung kekotoran/ penyakit2 hati yg musti disucikan/dibersihkan agar doa, taubat, harapan2 kita bisa hidup aman tentram dpt dikabulkan, shg damai sejahtera dpt tercurah dari langit ke bumi.
Kita sdh sering istighosah tapi hidup bgs Ind tak juga berubah tetap spt di jaman penjajah dahulu kala, tetap miskin dan sengsara? Apa yg salah ya?
Mungkinkah kita perlu berdzikir dan introspeksi kenapa Tuhan tdk menjawab doa2 kita, mungkin kita jauh dariNya shg Dia tdk mendengar keluhan2 kita, ataukah kita telah banyak menyakiti hatiNya shg Dia murka mk gempa bumi, tsunami, angin topan, hujan badai dan air bah, gunung meletus, penyakit flu babi dan flu burung menimpa dunia? Mungkinkah ini akibat dosa2 kita dan menyakiti hatiNya? Ataukah ini krn kita banyak menumpahkan darah thd sesama, benci iri sombong, banyak yg lupa kpd Allah, tdk mensyukuri ni'mat Allah dsb. Marilah banyak beristighfar mohon taufik hidayah ridho inayah mahabbah dan manja dari Allah.
"Dan sungguh Kami telah mengutus (rasul2) kpd umat2 sebelummu, lalu Kami siksa mrk sbg ujian supaya mrk tunduk (kpd Allah) (QS 6:42)
...Dan jika mrk ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mrk sendiri (niscaya mrk ingkar), krn sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kpd ni'mat) (QS 42Dg dmik kami bisa mulai memahami kenapa ketika Romo Kyai memberi tausiyah pd hr minggu ba'da subuh itu sering waktu antara beliau memberi kotbah diselingi dg banyak istigfar dan menyebut nama Allah (asmaul husna), dg mengambil kalimat2 Allah dlm Qur'an disertai tangisan histeris para jamaah. Doa yg dpt me-robek2 langit agar didengar Tuhan, memohon ampun dan taubat agar dibersihkan hati ini dari sgl macam penyakit di dlm dada. Subhanallah.
Baru kali ini kami belajar berdoa yg begitu menyayat hati.
Kami jadi heran kenapa kok ada org yg kadang usil memojokkan keberadaan pondok ini. Astagfirullahal adziim. Sebenarnya mrk tdk tahu dan jahil saja. Ampunilah dan maafkanlah

Di pondok ini, di samping salat puasa, zakat dan haji sbgmn dlm Qur'an dan Hadis, juga dipelajari berbuat berbagai amal saleh/kebajikan, yg intinya membuat org lain bahagia (gawe bungahe liyan), membuat hati kita menjadi senang tentram krn telah membahagiakan org lain.
"Bukanlah kebaikan itu menghadapkan wajah kamu ke arah timur dan barat, ttp kebaikan itu adlh barangsiapa yg beriman kpd Allah, hari akhirat, malaikat2, kitab2, nabi2, dan memberikan harta yg dicintainya kpd para kerabat, anak2 yatim, org2 miskin, org yg dlm perjalanan, org2 yg me-minta2, dan membebaskan perbudakan, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan org2yg memenuhi janjinya apbl berjanji, dan org2 yg sabar dlm kesengsaraan, penderitaan dan pd waktu peperangan. Mrk itulah org2 yg benar dan mrk itulah org2 yg bertakwa (QS 2:177)

Semasa sekolah di bangku PGA Turen, Malang, Romo Kyai ngaji langsung dengan (almarhum) Kyai Shaleh. Yaitu, orangtua kandung Romo Kyai sendiri yang juga adalah tokoh penggerak dan perintis Islam di desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Sedang Ayah Romo Kyai sendiri, menimba ilmu di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Kabupaten Jombang.

Menurut Pak Kisyanto, salah seorang panitia Pondok Pesantren Salafiyah Bi Ba’a Fadlrah, semasa sekolah di PGA, hati Romo Kyai selalu merasa gelisah ketika menyaksikan orang-orang sibuk ngurusi dunia. ”Beliau selalu berpikiran nasibku dan nasib teman-teman tidak sama. Lha lek aku mati sak wayah-wayah, ya’ opo? Sak lawas-lawase, yo kunu umure dowo. Karena itu beliau selalu bertanya-tanya. Bagaimana mungkin ada orang yang lebih mementingkan dunia, sedang urusan akhirat jadi terbengkalai. Padahal, yang namanya urusan akhirat itu, perkaranya sangat besar,” kata Pak Kisyanto yang akrab disapa Pak Kis.

Ketika Romo Kyai dalam kondisi gelisah itulah, beliau kemudian melakukan istikharah, meminta petunjuk kepada Allah. ”Aku ora mondok nandi-nandi lek ora oleh petunjuk. Aku ora gelem sing nafsu,” ujar Romo Kyai seperti yang ditirukan oleh Pak Kis.

”Yang jelas, beliau melakukan istikharah untuk mencari jalan bagaimana caranya agar bisa selamat di akhirat nanti itu dalam kondisi seperti setengah tidur setengah sadar. Termasuk dalam persoalan mencari tempat dan guru yang dapat membawa kepada keselamatan akhirat. Hasilnya, beliau mendapat petunjuk yang pas mengenai tempat yang dimaksud. Yaitu, Pondok Pesantren Bahrul ’Ulūm Sidorangu, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur,” ujar Pak Kis.

Karena itu, dari PGA, beliau kemudian diantar Abahnya untuk mondok di Pondok tersebut. Di pondok inilah, beliau menimba ilmu dibawah bimbingan (almarhum) Hadhratu as-Syaikh al-Mukarram Kyai Haji Sahlan Thālib ra. Yaitu pada tahun 1961-1963.

”Tapi, meskipun sudah selesai, namun beliau masih sering berkunjung ke Pondok Pesantren Bahrul ’Ulūm Sidorangu, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur,” kata Pak Kis.

Yang jelas, lanjut Pak Kis, ketika belajar, beliau tidak banyak memperhatikan pelajaran. Sebab, yang diperhatikan adalah masalah akhirat. ”Jadi, sejak kecil, perhatian beliau selalu kepada akhirat. Nah, ketika belajar, yang dingat-ingat beliau adalah urusan akhirat. Beliau selalu membanding-bandingkan dengan urusan akhirat. Tapi, maksudnya adalah untuk khusnudzan,” papar Pak Kis.

Terkait dengan perjalanan masa kecil itulah, imbuh Pak Kis, Romo Kyai bercerita tentang alasan mengapa beliau selalu berpikir tentang akhirat. ”Ya, kuncoku, umure dowo-dowo. Nek umurku pendek, lha siapa yang menolong aku nang akhirat?” kata Romo Kyai, seperti yang diungkapkan kepada Pak Kis.

Masa Kecil Romo Kyai
Masa kecil hingga remaja, beliau habiskan di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Beliau tumbuh dan dibesarkan di dalam lingkungan keluarga yang tak pernah lepas dari nilai-nilai agama Islam. Apalagi kedua orangtua beliau memang dikenal sebagai tokoh ulama yang sangat ketat dalam syari’at agama. Nilai-nilai penghormatan yang tinggi terhadap syari’at Sayyidul Mursalin Sayyidina Rasulullah saw yang pernah diajarkan oleh kedua orangtuanya, begitu melekat dalam pribadi Romo Kyai.

Tentang praktik dhawuh Nabi saw yang berbunyi: ”Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah berkata baik atau diam” (HR. Bukhari – Muslim). Dhawuh Nabi saw ini, begitu melekat dalam pribadi Romo Kyai. Sehingga di kalangan keluarga, sejak kecil Romo Kyai dikenal sebagai pribadi yang sangat pendiam. Beliau tidak banyak bicara. Apalagi bicara yang tidak jelas arahnya. Selain pendiam, beliau kalau berjalan selalu menunduk.

Senang Memuliakan Tamu
Memasuki usia remaja, Romo Kyai telah menunjukkan kemampuan spiritual yang sangat menonjol jika dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain. Termasuk dengan para santri yang belajar di Pondok Pesantren Bahrul ’Ulūm dibawah bimbingan (almarhum) Hadhratu as-Syaikh al-Mukarram Kyai Haji Sahlan Thālib. Meskipun mempunyai kemampuan spiritual yang cukup menonjol, tapi dalam kehidupan sehari-hari, beliau sangat santun terhadap siapa pun. Beliau juga sangat sederhana, tidak pernah menonjolkan diri dan selalu bersikap apa adanya.

Menurut Bapak Haji Mughni, kepada siapa pun, termasuk kepada para santri --- baik yang usianya lebih tua atau yang masih muda sekalipun --- dan para tamu yang pernah bertemu, Romo Kyai selalu boso (memperhatikan etika sopan-santun dalam berbicara).Beliau tidak pernah menggunakan bahasa ngoko (berkata kasar alias tidak memperhatikan etika sopan-santun dalam berbicara).
Sebaliknya, kata Bapak Haji Mughni, jika beliau ingin menyapa atau memanggil orang lain, beliau selalu menggunakan panggilan yang terbaik. Setidaknya sampeyan * ) . Di samping itu, sikap, tindakan dan cara beliau berbicara, selalu terukur dan terstandar. Sesuai dengan situasi dan kondisi psikologis lawan bicaranya. Beliau tidak pernah membeda-bedakan dalam bersikap kepada siapa pun.

Selain sangat memperhatikan masalah etika, seluruh perilaku beliau dalam kesehariannya, selalu sesuai dengan aturan syariat. Misalnya dari segi makanan, berpakaian dan lain-lain.
”Kasih sayang beliau terhadap semua makhluk ciptaan Allah Azza wa Jalla, bisa digambarkan melalui kasih sayang beliau terhadap santri, jamaah dan para tamu yang datang ke pondok,” ujar Bapak Haji Mughni.

Bukti kalau Romo Kyai sayang kepada semua makhluk, imbuh Bapak Haji Mughni, bisa dilihat dari sikap Romo Kyai dalam menghadapi berbagai permasalahan yang sedang terjadi. Baik yang berhubungan dengan masalah pribadi, keluarga, santri, jama’ah maupun yang menyangkut urusan pondok, umat dan negara.
”Contohnya dalam kasus ketika beliau difitnah telah menyebarkan ajaran sesat, membuat Ka’bah sendiri atau dituding memelihara jin dan prewangan untuk membangun pondok. Dalam menghadapi fitnah seperti itu, beliau tidak pernah marah. Secara lahir, beliau malah menganjurkan para santri untuk melakukan introspeksi diri. Beliau malah memaafkan siapa pun yang telah memfitnah dan membeci beliau,” ungkap Bapak Haji Mughni.

”Tidak hanya itu,” lanjut Bapak Haji Mughni, ”Romo Kyai malah mendoakan orang-orang yang telah memfitnah beliau. Bahkan, beliau malah sangat ingin menghajikan orang-orang yang pernah membenci dan memfitnah beliau.”
Yang jelas, tukas Bapak Haji Mughni, Romo Kyai sangat senang bisa memuliakan semua tamu yang datang ke pondok. Sejak tahun 1963 sampai awal 1990-an, beliau selalu membuka lebar pintu rumahnya untuk menerima dan menemui setiap tamu yang datang. Mulai dari ba’da Shubuh hingga jam dua malam. Beliau istirahat hanya untuk shalat. Ketika tamu sudah pulang sekalipun, Romo Kyai sering menangis. Istilahnya sekarang klayu, kata Pak Kis.

”Lho, kulo niku, nek enten tamu, senajan kulo sakit, ning kaya-kaya-o waras. Lalu langsung saya temui tamunya. Ketika tamunya manthuk (pulang), saya ya jadi sakit lagi,” ujar Romo Kyai, seperti diungkapkan oleh Pak Kis.

Namun, dengan semakin berkembangnya pembangunan pondok dan makin banyaknya jumlah tamu yang datang ke pondok, imbuh Bapak Haji Mughni, beliau sudah tidak bisa menemui tamu lagi. ”Bahkan, jama’ah dan santri sekalipun, mendapat perlakuan yang sama. Jika mereka ingin bertemu secara fisik dan salim kepada beliau, hanya bisa dilakukan setelah shalat ’Ied,” tandas Bapak Haji Mughni.

Menyinggung tentang sikap hidup Romo Kyai, Bapak Haji Mughni mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari, beliau selalu menerima apa pun yang ada pada hari ini. Bagi beliau, apa yang ada hari ini, adalah yang terbaik untuk beliau. Jadi, sebetulnya, beliau tidak mempunyai keinginan atau rencana tertentu.

”Termasuk dalam masalah membangun pondok ini. Aslinya, bukanlah keinginan beliau. Itu adalah keinginan jamaah dan santri,” tukas Bapak Haji Mughni. Tapi, yang mengarahkan dari segala bentuk, motif, waktu dan tempatnya adalah Romo Kyai berdasarkan hasil istikharah beliau.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

* ) Kata sampeyan adalah istilah yang dipakai masyarakat Jawa Timur untuk menyebut atau memangil lawan bicaranya. Arti dari kata sampeyan itu sendiri adalah kata ganti untuk menyebut pihak kedua (lawan bicara): Anda, Saudara atau Kamu. Di kalangan masyarakat Jawa Timur, kata sampeyan biasanya digunakan oleh orang yang usianya lebih muda ketika ia akan berbicara dengan orang yang usianya lebih tua. Kata tersebut dipakai sebagai bentuk penghormatan atau pemuliaan terhadap orang yang usianya lebih tua. Sedang kepada orang yang usianya lebih muda, sebagian besar masyarakat Jawa Timur, sering menggunakan istilah ko-en, untuk menyapa lawan bicaranya. Adapun dalam adat istiadat yang berlaku di Jawa Timur, istilah ko-en itu, jika digunakan oleh orang yang usianya lebih tua kepada orang muda, dikenal dengan istilah ngoko. Yaitu berbicara ’kasar’ tanpa memperhatikan etika sopan santun.

ROMO KH.SAHLAN THOLIB

Semasa sekolah di bangku PGA Turen, Malang, Romo Kyai ngaji langsung dengan (almarhum) Kyai Shaleh. Yaitu, orangtua kandung Romo Kyai sendiri yang juga adalah tokoh penggerak dan perintis Islam di desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Sedang Ayah Romo Kyai sendiri, menimba ilmu di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Kabupaten Jombang.

Menurut Pak Kisyanto, salah seorang panitia Pondok Pesantren Salafiyah Bi Ba’a Fadlrah, semasa sekolah di PGA, hati Romo Kyai selalu merasa gelisah ketika menyaksikan orang-orang sibuk ngurusi dunia. ”Beliau selalu berpikiran nasibku dan nasib teman-teman tidak sama. Lha lek aku mati sak wayah-wayah, ya’ opo? Sak lawas-lawase, yo kunu umure dowo. Karena itu beliau selalu bertanya-tanya. Bagaimana mungkin ada orang yang lebih mementingkan dunia, sedang urusan akhirat jadi terbengkalai. Padahal, yang namanya urusan akhirat itu, perkaranya sangat besar,” kata Pak Kisyanto yang akrab disapa Pak Kis.

Ketika Romo Kyai dalam kondisi gelisah itulah, beliau kemudian melakukan istikharah, meminta petunjuk kepada Allah. ”Aku ora mondok nandi-nandi lek ora oleh petunjuk. Aku ora gelem sing nafsu,” ujar Romo Kyai seperti yang ditirukan oleh Pak Kis.

”Yang jelas, beliau melakukan istikharah untuk mencari jalan bagaimana caranya agar bisa selamat di akhirat nanti itu dalam kondisi seperti setengah tidur setengah sadar. Termasuk dalam persoalan mencari tempat dan guru yang dapat membawa kepada keselamatan akhirat. Hasilnya, beliau mendapat petunjuk yang pas mengenai tempat yang dimaksud. Yaitu, Pondok Pesantren Bahrul ’Ulūm Sidorangu, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur,” ujar Pak Kis.

Karena itu, dari PGA, beliau kemudian diantar Abahnya untuk mondok di Pondok tersebut. Di pondok inilah, beliau menimba ilmu dibawah bimbingan (almarhum) Hadhratu as-Syaikh al-Mukarram Kyai Haji Sahlan Thālib ra. Yaitu pada tahun 1961-1963.

”Tapi, meskipun sudah selesai, namun beliau masih sering berkunjung ke Pondok Pesantren Bahrul ’Ulūm Sidorangu, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur,” kata Pak Kis.

Yang jelas, lanjut Pak Kis, ketika belajar, beliau tidak banyak memperhatikan pelajaran. Sebab, yang diperhatikan adalah masalah akhirat. ”Jadi, sejak kecil, perhatian beliau selalu kepada akhirat. Nah, ketika belajar, yang dingat-ingat beliau adalah urusan akhirat. Beliau selalu membanding-bandingkan dengan urusan akhirat. Tapi, maksudnya adalah untuk khusnudzan,” papar Pak Kis.

Terkait dengan perjalanan masa kecil itulah, imbuh Pak Kis, Romo Kyai bercerita tentang alasan mengapa beliau selalu berpikir tentang akhirat. ”Ya, kuncoku, umure dowo-dowo. Nek umurku pendek, lha siapa yang menolong aku nang akhirat?” kata Romo Kyai, seperti yang diungkapkan kepada Pak Kis.

Masa Kecil Romo Kyai
Masa kecil hingga remaja, beliau habiskan di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Beliau tumbuh dan dibesarkan di dalam lingkungan keluarga yang tak pernah lepas dari nilai-nilai agama Islam. Apalagi kedua orangtua beliau memang dikenal sebagai tokoh ulama yang sangat ketat dalam syari’at agama. Nilai-nilai penghormatan yang tinggi terhadap syari’at Sayyidul Mursalin Sayyidina Rasulullah saw yang pernah diajarkan oleh kedua orangtuanya, begitu melekat dalam pribadi Romo Kyai.

Tentang praktik dhawuh Nabi saw yang berbunyi: ”Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah berkata baik atau diam” (HR. Bukhari – Muslim). Dhawuh Nabi saw ini, begitu melekat dalam pribadi Romo Kyai. Sehingga di kalangan keluarga, sejak kecil Romo Kyai dikenal sebagai pribadi yang sangat pendiam. Beliau tidak banyak bicara. Apalagi bicara yang tidak jelas arahnya. Selain pendiam, beliau kalau berjalan selalu menunduk.

Senang Memuliakan Tamu
Memasuki usia remaja, Romo Kyai telah menunjukkan kemampuan spiritual yang sangat menonjol jika dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain. Termasuk dengan para santri yang belajar di Pondok Pesantren Bahrul ’Ulūm dibawah bimbingan (almarhum) Hadhratu as-Syaikh al-Mukarram Kyai Haji Sahlan Thālib. Meskipun mempunyai kemampuan spiritual yang cukup menonjol, tapi dalam kehidupan sehari-hari, beliau sangat santun terhadap siapa pun. Beliau juga sangat sederhana, tidak pernah menonjolkan diri dan selalu bersikap apa adanya.

Menurut Bapak Haji Mughni, kepada siapa pun, termasuk kepada para santri --- baik yang usianya lebih tua atau yang masih muda sekalipun --- dan para tamu yang pernah bertemu, Romo Kyai selalu boso (memperhatikan etika sopan-santun dalam berbicara).Beliau tidak pernah menggunakan bahasa ngoko (berkata kasar alias tidak memperhatikan etika sopan-santun dalam berbicara).
Sebaliknya, kata Bapak Haji Mughni, jika beliau ingin menyapa atau memanggil orang lain, beliau selalu menggunakan panggilan yang terbaik. Setidaknya sampeyan * ) . Di samping itu, sikap, tindakan dan cara beliau berbicara, selalu terukur dan terstandar. Sesuai dengan situasi dan kondisi psikologis lawan bicaranya. Beliau tidak pernah membeda-bedakan dalam bersikap kepada siapa pun.

Selain sangat memperhatikan masalah etika, seluruh perilaku beliau dalam kesehariannya, selalu sesuai dengan aturan syariat. Misalnya dari segi makanan, berpakaian dan lain-lain.
”Kasih sayang beliau terhadap semua makhluk ciptaan Allah Azza wa Jalla, bisa digambarkan melalui kasih sayang beliau terhadap santri, jamaah dan para tamu yang datang ke pondok,” ujar Bapak Haji Mughni.

Bukti kalau Romo Kyai sayang kepada semua makhluk, imbuh Bapak Haji Mughni, bisa dilihat dari sikap Romo Kyai dalam menghadapi berbagai permasalahan yang sedang terjadi. Baik yang berhubungan dengan masalah pribadi, keluarga, santri, jama’ah maupun yang menyangkut urusan pondok, umat dan negara.
”Contohnya dalam kasus ketika beliau difitnah telah menyebarkan ajaran sesat, membuat Ka’bah sendiri atau dituding memelihara jin dan prewangan untuk membangun pondok. Dalam menghadapi fitnah seperti itu, beliau tidak pernah marah. Secara lahir, beliau malah menganjurkan para santri untuk melakukan introspeksi diri. Beliau malah memaafkan siapa pun yang telah memfitnah dan membeci beliau,” ungkap Bapak Haji Mughni.

”Tidak hanya itu,” lanjut Bapak Haji Mughni, ”Romo Kyai malah mendoakan orang-orang yang telah memfitnah beliau. Bahkan, beliau malah sangat ingin menghajikan orang-orang yang pernah membenci dan memfitnah beliau.”
Yang jelas, tukas Bapak Haji Mughni, Romo Kyai sangat senang bisa memuliakan semua tamu yang datang ke pondok. Sejak tahun 1963 sampai awal 1990-an, beliau selalu membuka lebar pintu rumahnya untuk menerima dan menemui setiap tamu yang datang. Mulai dari ba’da Shubuh hingga jam dua malam. Beliau istirahat hanya untuk shalat. Ketika tamu sudah pulang sekalipun, Romo Kyai sering menangis. Istilahnya sekarang klayu, kata Pak Kis.

Lho, kulo niku, nek enten tamu, senajan kulo sakit, ning kaya-kaya-o waras. Lalu langsung saya temui tamunya. Ketika tamunya manthuk (pulang), saya ya jadi sakit lagi,” ujar Romo Kyai, seperti diungkapkan oleh Pak Kis.

Namun, dengan semakin berkembangnya pembangunan pondok dan makin banyaknya jumlah tamu yang datang ke pondok, imbuh Bapak Haji Mughni, beliau sudah tidak bisa menemui tamu lagi. ”Bahkan, jama’ah dan santri sekalipun, mendapat perlakuan yang sama. Jika mereka ingin bertemu secara fisik dan salim kepada beliau, hanya bisa dilakukan setelah shalat ’Ied,” tandas Bapak Haji Mughni.

Menyinggung tentang sikap hidup Romo Kyai, Bapak Haji Mughni mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari, beliau selalu menerima apa pun yang ada pada hari ini. Bagi beliau, apa yang ada hari ini, adalah yang terbaik untuk beliau. Jadi, sebetulnya, beliau tidak mempunyai keinginan atau rencana tertentu.

”Termasuk dalam masalah membangun pondok ini. Aslinya, bukanlah keinginan beliau. Itu adalah keinginan jamaah dan santri,” tukas Bapak Haji Mughni. Tapi, yang mengarahkan dari segala bentuk, motif, waktu dan tempatnya adalah Romo Kyai berdasarkan hasil istikharah beliau.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

* ) Kata sampeyan adalah istilah yang dipakai masyarakat Jawa Timur untuk menyebut atau memangil lawan bicaranya. Arti dari kata sampeyan itu sendiri adalah kata ganti untuk menyebut pihak kedua (lawan bicara): Anda, Saudara atau Kamu. Di kalangan masyarakat Jawa Timur, kata sampeyan biasanya digunakan oleh orang yang usianya lebih muda ketika ia akan berbicara dengan orang yang usianya lebih tua. Kata tersebut dipakai sebagai bentuk penghormatan atau pemuliaan terhadap orang yang usianya lebih tua. Sedang kepada orang yang usianya lebih muda, sebagian besar masyarakat Jawa Timur, sering menggunakan istilah ko-en, untuk menyapa lawan bicaranya. Adapun dalam adat istiadat yang berlaku di Jawa Timur, istilah ko-en itu, jika digunakan oleh orang yang usianya lebih tua kepada orang muda, dikenal dengan istilah ngoko. Yaitu berbicara ’kasar’ tanpa memperhatikan etika sopan santun.